Memahami Docker dalam pengembangan aplikasi

Docker adalah sebuah platform open-source yang memungkinkan kita untuk mengemas dan menjalankan aplikasi dalam sebuah wadah (container) yang terisolasi. Dalam konteks pengembangan web, Docker memungkinkan kita untuk membuat lingkungan pengembangan yang terisolasi dan dapat diulang dengan mudah. Dengan Docker, kita dapat membangun, menjalankan, dan mengelola aplikasi web dengan mudah dan efisien.

Berikut ini adalah panduan singkat tentang cara menggunakan Docker untuk mengelola aplikasi web.

Instalasi Docker

Langkah pertama adalah menginstal Docker pada komputer, dengan cara  mengunduh installer Docker dari situs resmi Docker: https://www.docker.com/get-started.

Setelah selesai menginstal Docker, pastikan bahwa Docker sudah berjalan dengan baik dengan menjalankan perintah docker --version pada terminal atau command prompt.

Membuat Container Docker

Setelah Docker terinstal, langkah selanjutnya adalah membuat container Docker untuk aplikasi web yang ingin kita jalankan.

Untuk membuat container Docker, kita perlu membuat sebuah file konfigurasi yang disebut Dockerfile. Dockerfile adalah sebuah file teks yang berisi instruksi untuk membangun sebuah image Docker. Image Docker adalah sebuah template yang digunakan untuk membuat sebuah container Docker.

Berikut ini adalah contoh Dockerfile untuk aplikasi web sederhana:

FROM nginx:latest
COPY index.html /usr/share/nginx/html/index.html

Dalam contoh di atas, kita menggunakan image Docker nginx:latest sebagai dasar untuk membangun image baru. Selanjutnya, kita menyalin file index.html ke dalam direktori /usr/share/nginx/html di dalam container.

Setelah kita membuat Dockerfile, kita dapat membangun image Docker dengan menjalankan perintah docker build pada terminal atau command prompt:

$ docker build -t my-nginx .

Perintah di atas akan membangun image Docker dengan nama my-nginx.

Setelah image Docker selesai dibangun, kita dapat membuat container Docker dengan menjalankan perintah docker run:

$ docker run -d -p 8080:80 my-nginx

Perintah di atas akan membuat sebuah container Docker dari image my-nginx yang dijalankan pada port 8080.

Mengelola Container Docker

Setelah kita membuat container Docker, kita dapat mengelola container tersebut dengan berbagai perintah Docker, seperti docker ps, docker stop, dan docker rm.

Untuk melihat daftar container yang sedang berjalan, kita dapat menggunakan perintah docker ps:

$ docker ps

Perintah di atas akan menampilkan daftar container yang sedang berjalan, beserta informasi seperti ID container, image yang digunakan, command yang dijalankan, waktu pembuatan, status, port yang digunakan, dan nama container.

Untuk menghentikan sebuah container, kita dapat menggunakan perintah docker stop:

docker stop adoring_lumiere

Perintah di atas akan menghentikan container dengan nama `adoring_lumiere`.

Jika kita ingin menghapus sebuah container, kita dapat menggunakan perintah docker rm:

docker rm adoring_lumiere

Perintah di atas akan menghapus container dengan nama adoring_lumiere.

Kesimpulan

Docker adalah sebuah platform yang sangat berguna untuk mengelola aplikasi web. Dengan menggunakan Docker, kita dapat membangun, menjalankan, dan mengelola aplikasi web dengan mudah dan efisien. Dalam panduan singkat ini, kita telah mempelajari cara menginstal Docker, membuat container Docker, dan mengelola container Docker.

Referensi: